Orangutan Kalimantan

NAMA  LAIN

Orang hutan, Orangutan

PENYEBARAN


Orangutan Kalimantan dibedakan menjadi 2 anak jenis yang tersebar sebagai berikut:
-          Pongo pygmaeus pygmaeus penyebarannya di Kalimantan Barat sampai ke Sarawak
-          Pongo pigmaeus wurumbii penyebarannya di barat laut Kalimantan yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Barito.

PERTELAAN

Orangutan merupakan satu-satunya kera besar yang hidup di Asia. Warna rambut coklat tua sampai  kehitaman. Anak yang baru lahir memiliki kulit muka dan tubuh berwarna pucat sedangkan rambut akan berubah sesuai dengan perkembangan umur. Ukuran tubuh jantan dewasa dua kali lebih besar daripada betina, yaitu sekitar 125-150-an cm, dengan berat tubuh di alam berkisar 50-150 kg. di tempat pemeliharaan berat orangutan jantan bahkan dapat mencapai 150-an kg. berat orangutan betina di alam berkisar antara 30-50 kg dan dapat mencapai 70-an kg ditempat pemeliharaan. Orangutan jantan mempunyai kantong suara berfungsi mengeluarkan seruan panjang.

EKOLOGI

Habitat
Orangutan hidup pada hutan tropik dataran rendah, rawa-rawa, sampai hutan perbukitan pada ketinggian mencapai 1.500 meter dpl. Umumnya mereka hidup pada hutan primer dan hutan sekunder. Namun saat ini karena kerusakan habitat aslinya, mereka dapat ditemukan di pinggiran ladang, perkebunan atau dekat perkampungan.

Makanan
Pakan Orangutan sangat bervariasi. Buah merupakan pakan utama yaitu 60%, sedangkan sisanya berupa bunga, daun muda, kulit kayu, berbagai jenis serangga. Menurut beberapa peneliti orangutan memakan lebih dari 300 jenis tumbuhan. Orangutan juga sering turun ke tanah untuk mencari anai-anai (rayap) pada gundukan tanah yang menjadi sarang serangga tersebut. Pada awal musim hujan, saat banyak ulat yang menetas, orangutan menambah berat tubuhnya dengan banyak memakan larva atau kepompong. Tumbuhan rengas (Semecarpus heterophyllus) yang getahnya sangat berbahaya bagi manusia, merupakan salah satu pakan orangutan.

PERILAKU:

Sosial
Orangutan hidup soliter, tidak membentuk kelompok seperti kera dan monyet lainnya. Kera besar ini bersosialisasi dengan individu lain hanya pada saat kawin yang berlangsung selama 2-3 minggu, dan saat melahirkan hanya 1-2 anak setiap kelahiran, setelah masa kehamilan lebih kurang selama 9 bulan. Anak masih mengikuti induknya hingga berumur 5-6 tahun. Dalam suatu kasus orangutan betina dewasa dapat mengambil anak angkat dari anak orangutan lain. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa induk tidak membedakan cara mengasuhnya baik kepada anak kandung atau anak angkat. Orangutan Kalimantan dapat bertahan hidup hingga 60 tahun.

Aktivitas Harian
Kera besar ini bergerak dengan bergantungan dari dahan ke dahan. Untuk mencapai dahan didepannya mereka menarik ranting terlebih dahulu, kemudian baru pindah. Bila berjalan di dahan yang besar mereka mereka menggunakan keempat anggota tubuhnya. Betina jarang sekali turun ke tanah, hanya jantan yang sering melakukan pergerakan di atas tanah, karena badan yang besar memungkinkan bergerak di tanah lebih cepat. Daerah jelajahan kera ini antara 44-770 ha, dengan jelajah harian antara 300-800 m.

Setiap menjelang petang mereka membuat sarang untuk tidur. Sarang biasanya dibangun pada percabangan pohon, dengan menyusun patahan ranting dan dedaunan. Biasanya sarang hanya dipakai sekali saja. Namun kadang-kadang mereka juga menggunakan sarang bekas, baik sarang sendiri atau sarang sarang orangutan lain, bila sarang tersebut berdekatan dengan pohon buah atau sumber pakan lainnya. Sarang bekas tersebut hanya ditambahkan beberapa ranting baru sebelum dipakai kembali. Ada beberapa kasus orangutan jantan membuat sarang di dasar hutan, umumnya dilakukan oleh orangutan jantan yang telah lanjut usia, yang sudah tidak mampu bergerak di pohon.

Suara
Jantan dewasa dapat mengeluarkan suara (“long call”) yang cukup nyaring dan dapat didengar sampai sejauh 3 km. Suara yang dikeluarkan berfungsi untuk mengundang betina yang telah memasuki masa birahi, atau menantang orangutan jantan lain yang belum terkalahkan. Jika suara itu terdengar oleh orangutan jantan lain yang belum terkalahkan, jantan tersebut akan mendekat ke arah suara, sehingga terjadi perkelahian. Orangutan yang memenangkan pertarungan tersebut akan menguasai wilayah itu.

STATUS KONSERVASI

Karena orangutan mengkonsumsi berbagai makanan yang bersumber dari pepohonan, mereka sangat peka terhadap perubahan kondisi hutan tropik yang menjadi habitatnya. Jelaslah pembukaan hutan sangat berpengaruh terhadap perkembangan populasinya. Orangutan telah kehilangan lebih dari separuh habitatnya dari seluas 415.000 km2 menjadi tersisa hanya sekitar165.000 km2. selain itu, perburuan anak orangutan untuk dijadikan hewan peliharaan juga mengancam kelangsungan hidup orangutan. Cara yang dilakukan yaitu membunuh induknya hanya untuk menangkap satu anak orangutan, mempercepat penurunan populasi orangutan di alam. Untuk mempertahankan keberadaannya di alam, kera besar ini telah dilindungi sejak tahun 1931 Pemerintah Indonesia memperkuat perlindungan orangutan dengan  mengeluarkan SK Menteri Kehutanan 10 Juni 1991 No. 301/Kpts-II/1991 dan Undang-undang No. 5 tahun 1990. oleh IUCN status konservasi orangutan dimasukkan sebagai terancam punah atau endangered.

DIMANA ANDA DAPAT MENEMUKANNYA

Tempat yang paling mudah untuk melihat orangutan adalah tempat-tempat rehabilitasi yang berupaya meliarkan kembali satwa ini. Fasilitas tersebut dapat ditemukan di Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, Taman Nasional Kutai dan Bukit Semboja di Kalimantan Timur, serta Gunung Palung, Betung Karihun, dan Bukit Baka di Kalimantan Barat.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

trims atas infonya....boleh gue kopas ya tuk literatur...by : www.campleakeyresort.blogspot.com

Gondo Hartoyo mengatakan...

Terimakasih Bpk. Rohimat yang sudah berkunjung di blog ini, silahkan copas untuk bertukar informasi kemajuan Resort.

tinggalkan Pesan/Saran anda di Kotak Komentar / Buku Tamu guna perbaikan blog ini.